1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. S
  6.  » 
  7. SAINS


  8. Reporter : Denisa    29 Januari 2015 10:24

    Kisah Klasik Indonesia-Rusia Lewat Jet Tempur

    Dinamika politik membuat dua negara ini besahabat lewat jalur militer.

    Feed - Indonesia pada zaman pemerintahan Soekarno dikenal dengan negara kuat akan bidang militer. Khususnya kekuatan TNI Angkatan Udara (AU).  Terbukti, Belanda saat itu angkat kaki dari Papua, tahun 1960-an.

    Perlu diketahui, kekuatan itu berasal dari adanya kerjasama baik Indonesia dan Uni Soviet dalam perbekalan armada perang. Uni Soviet, kini Rusia, yang sudah dari dulu andal dalam menciptakan dan merakit teknologi militer, bahkan nuklir, menjadi negara tujuan Indonesia untuk membeli armada untuk militer.

    Jet TU-16 asal Russia yang dibeli Soekarno untuk Operasi Jayawijaya pembebasan Irian Barat dari Belanda. Jet ini berfungsi sebagai alat bom jarak jauh via tempo.co

    Pasukan jet TU-16 via tempo.co

    Usaha Soekarno saat itu berbuah manis, pembelian Jet TU-16 membuat Irian Barat terbebas dari jajahan Belanda. Baca selengkapnya TU-16 Armada Tempur Asal Russia Jaman Soekarno via tni.au.mili.id.

    Kedekatan dua negara belum lama ini pun masih terlihat baik. Hal itu dapat dilihat dari pertemuan dua kepala negara Joko Widodo dan Vladimir Putin di Beijing, pada November 2014. Walaupun, saat itu Joko Widodo belum bicara soal pembelian armada perang terbaru buatan Russia.

    Namun, Jokowi presiden Indonesia ke-7 itu sempat bicara akan membeli sebuah jet terbaru buatan Rusia yaitu Amfibi BE-200. Jet baru itu bahkan sudah terbang hingga tanah Indonesia pada saat evakuasi Air Asia QZ851 akhir Desember lalu. Baca selngkapnya Kabar Jokowi Beli Jet Amfibi BE-200 via merdeka.com.

    Amfibi BE-200 via merdeka.com

    Selain itu, cerita Indonesia berhubungan baik dengan Russia dalam bidang militer juga santer terdengar, saat mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri membeli beberapa Jet Sukhoi SU-27 tahun 2003. Megawati dikabarkan melakukan transaksi dengan cara unik.

    Ia tak membayar penuh dengan uang. Tetapi atas permintaan Rusia, 12,5 % pembayaran sekitar US$ 26 juta dari nilai dibayar tunai di muka. Sedangkan sisanya dilunasi dengan komoditas crude palm oil dan karet beserta produk turunannya selama 18 bulan. Baca selengkapnya Megawati Barter Sukhoi Dengan Komoditas Indonesia.

    SU-27 via indomiliter.files.wordpress.com

    Saat ini, TNI AU memerlukan Jet Amfibi untuk mengusir kapal asing yang masih bandel melakukan illegal fishing. Tentunya, jet di zaman saat ini masih digunakan untuk kepentingan politik sebuah negara Indonesia. Bung Karno pun mengakui keunggulan Rusia demi mempertahankan bangsa ini. Baca selengkapnya senjata diplomasi Bung Karno. (Ism)

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES