1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. T
  6.  » 
  7. TRAVEL


  8. Reporter : Indra    27 November 2014 12:30

    Di Luar Angkasa Badan Anda Akan Lebih Tinggi, Ini Sebabnya

    Wisata ke luar angkasa sebentar lagi menjadi kenyataan. Sudah banyak perusahaan raksasa yang hendak menyediakan rencana melancong ini. Tapi apa yang terjadi jika Anda ke luar angkasa. Otot ciut.

    Feed -  Dari miliaran warga dunia, cuma segelintir yang pernah merasakan bagaimana hidup dan bernafas di luar angkasa itu. Gelap, tak berudara, dan penuh bintang. Begitulah gambaran singkat tentang luar angkasa. Banyak yang memimpikan untuk melihat kehidupan di luar bumi.

    Tak tanggung-tanggung demi mewujudkan itu semua, salah satu perusahaan besar di Arizona Amerika berhasil menyelesaikan uji terbang pertama sebuah balon udara yang mampu terbang mendekati ruang angkasa.

    Diluar angan-angan melihat bintang dari jarak dekat, kehidupan luar angkasa jauh berbeda rasanya. Tubuh seakan mengalami kontraksi tak biasa yang berdampak pada kinerja tubuh. Wajah perlahan membengkak, kepadatan tulang berkurang, hingga kesulitan beradaptasi saat kembali ke bumi sering dialami para astronot. Hal apa lagi yang akan terjadi pada tubuh saat di luar angkasa? Berikut penjelasannya.

    1. Badan akan menjadi lebih tinggi

    Selama berada diluar angkasa, tubuh manusia pastinya akan mengalami penyesuaian yang baru. Karena tak ada gravitasi tubuh manusia akan secara tidak langsung menjadi lebih tinggi hingga mencapai tiga persen dibandingkan sebelumnya.

    Tulang belakang memiliki kesempatan untuk meluas. Sehingga, tubuh akan meninggi sampai mereka kembali ke Bumi. Namun, setelah beberapa bulan menginjakan kaku di Bumi tubuh akan kembali menyusut ke tinggi semula akibat gravitasi planet. Baca selengkapnya di sini.

    2. Wajah Menjadi Bengkak dan Kaki Kurus

    Selama di Bumi, distribusi cairan dalam tubuh manusia tidak merata karena adanya gravitasi. Tetapi ketika tidak ada gravitasi, tubuh akan mendapatkan cairan secara merata.

    Selama beberapa minggu pertama di luar angkasa, banyak astronot yang menjelajah ruang akngkasa merasakan keanehan ukuran kepala yang membesar dan kaki yang kurus.

    Tapi itu hanya terjadi ketika diluar angkasa saja. Setelah kembali ke bumi, tubuh akan kembali menyesuaikan pendistribusian cairan, sehingga tubuh astronot kembali normal. Baca selengkapnya di sini.

    3. Massa Otot Berkurang

    Di Bumi otot sangat diperlukan untuk menahan serta menggerakkan tubuh. Tapi hal itu tidak berfungsi ketika berada di luar angkasa. Otot menjadi kurang diperlukan untuk mendukung gerak tubuh.

    Para astronot yang akan kembali ke Bumi harus latihan selama dua jam sehari di stasiun luar angkasa untuk mempertahankan jumlah massa ototnya yang mereka butuhkan ketika kembali ke bumi. Baca selengkapnya di sini.

    4. Mengalami space sickness

    Sistem keseimbangan dan reseptor tekanan menjadi kacau ketika tidak adanya gaya gravitasi,. Dampaknya menyebabkan disorientasi pada tubuh.

    Beberapa astronot merasakan hal yang ganjil dan tak biasa dirasakan sebelumnya. Seperti tiba-tiba merasa dirinya terbalik atau mengalami kesulitan dalam pengindraan lokasi lengan dan kaki mereka sendiri. Gangguan seperti sering kali disebut juga space adaptation syndrome. Baca selengkapnya di sini.

    5. Sulit menyesuaikan gravitasi saat kembali ke bumi

    Ada fase adaptasi yang cukup lama untuk dibiasakan ketika astronot kembali menghirup udara di bumi. Beberapa astronot yang mendarat di bumi terkadang lupa saat melepaskan cangkir atau benda lain di udara dan bingung ketika jatuh ke lantai.

    Para astronont masih menganggap bahwa dirinya masih mengira berada di dalam kondisi tanpa gravitasi. Baca selengkapnya di sini.

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES