1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 


  5. Reporter : Indra    3 Januari 2015 11:04

    `The Miracle`, Mereka yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat

    Di tengah kecilnya kemungkinan selamat, Tuhan menunjukan kuasa-Nya. Mereka jadi satu-satunya korban yang terlepas dari maut. Bagaimana bisa?

    Feed - Kedatangannya sulit diprediksi dan diterima dengan nalar. Begitulah bencana 'menampakkan wujudnya' di tengah kehidupan manusia. Tak ada yang punya kuasa untuk menghindari sebuah bencana.

    Tapi di tengah itu semua, Tuhan menunjukan kuasa-Nya. Keajaiban selalu muncul dan berjalan di luar logika manusia.

    Seperti yang dialami para korban kecelakaan pesawat di bawah ini. Mereka jadi segelintir korban selamat diantara puing dan tubuh korban tewas lainnya.

    Ada yang tertindih potongan pesawat, hingga melompat pintu darurat jadi mukjizat yang membuat mereka terlepas dari maut. Bagaimana kisahnya? Berikut mereka yang selamat dari kecelakaan pesawat.

    1. Erika Delgado

    11 Januari 1995, Intercontinental de Aviación Flight 256 meledak dan jatuh di rawa-rawa dekat Maria La Baja dalam perjalanan ke Cartagena, Kolombia.

    Peristiwa tak lepas dari sebuah keajaiban yang dialami oleh seorang bocah bernama Erik Delgado. Usianya ketika itu masih 9 tahun. Dia terlempar dari pesawat dan mendarat di kolam berisi tanaman air yang menahan jatuhnya.

    51 Orang tewas termasuk orangtua dan adik Erika. Erika tidak tenggelam karena tumpukan daun teratai Lily Pad yang membuat tubuhnya mengapung. Berkat keajaiban yang menimpanya, Erika dijuluki sebagai Little Miss Miracle. Baca selengkapnya di Erika Selamat karena Tumpukan Daun Teratai.

    2. Ruben Von Assouw

    Lima tahun silam, sebuah tragedi kecelakaan pesawat terjadi di Tripoli, Libya. Pesawat The Afriqiyah Airways AirBus A330 mengalami nasib nahas. Pesawat yang membawa 104 Penumpang dan 11 Awak Kapal itu terjun bebas dan terbakar di Pedalaman Hutan Afrika.

    Dari 104 penumpang, Ruben van Assouw jadi satu-satunya bocah yang selamat dari peristiwa tragis itu. Umurnya 9 tahun. Ruben yang berasal dari Belanda selamat karena tertindih diantara pecahan bangkai pesawat.

    Ruben dan keluarga berencana untuk berlibur mengunjungi Kebun Binatang di Afrika. Namun sayang, maut tak bisa dihindari. Kedua orangtuanya tewas dalam kecelakaan pesawat itu. Baca selengkapnya Ruben Selamat Tertindih Puing Pesawat.

    3. Cecilia Cichan

    Cecilia Cichan pernah merasakan sebuah keajaiban yang dialaminya ketika peristiwa nahas jatuhnya pesawat yang lepas landas dari Bandara Detroit.

    Pesawat yang baru terbang 500 meter tiba-tiba oleng dan terjatuh ke jalan raya hingga menabrak Jembatan. Banyak mobil tertimpa dan terbakar. Cecilia jadi satu-satunya korban yang selamat kala itu.

    Cecilia yang saat itu berusia 4 tahun ditemukan oleh tim pemadam kebakaran dengan kondisi kritis dalam pelukan ibunya. Sang ibunda tewas dengan kondisi tubuh setengah terbakar. Untuk mengenang peristiwa itu, Cecilia membuat sebuah tato pesawat di lengan kirinya. Baca selengkapnya Cecilia Selamat di Pelukan Sang Ibu.

    4. James Polehinke

    James Polehinke adalah co-pilot di Comair Flight 5191 dari Lexington, Kentucky ke Atlanta, Georgia. Pesawat yang ditungganginya ini mengalami kecelakaan setelah mengambil jalur yang salah, yang seharusnya berada di jalur Runway 22 menjadi di jalur Runway 26.

    Pesawat yang terbang rendah akhirnya menabrak tembok pembatas landasan hingga ke tepi pohon jalan. Dari 47 penumpang dan 3 awak pesawat, hanya James yang berhasil selamat. James melompat dari pintu darurat dan mengalami patah tulang paru-paru, pendarahan berat serta gegar otak. Baca selengkapnya James Melompat Dari Pintu Darurat.

    5. Bahia Bakari

    `The miracle girl`, itulah julukan yang diberikan pada bocah bernama Bahia Bakari. Julukan itu diberikan oleh pers dunia. Ini karena Bakari jadi satu-satunya korban selamat dalam peristiwa kecelakaan pesawat Yemenia Flight 626-A310 yang jatuh ke Samudera Hindia di pantai utara Grande Comoro, pada 30 Juni 2009.

    Bakari selamat meski terombang-ambing gelombang selama 13 jam di atas puing pesawat. Baca selengkapnya Bakari Bocah Ajaib. (Ism)

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES